Akan selalu ku ingat hari itu, 9 dan 10 Muharam, ku jalani puasa sunah Asyura, kubaca pula doanya:
Allaahumma yaa Mufarrija kulli karbin,
Wayaa mukhrija dzin nuuni yauma ‘aasyuuraa,
Wayaa jaami’a syamli ya’quuba yauma ‘aasyuraa,
Wayaa ghaafira dzambi dawuuda yauma ‘aasyuraa,
Wayaa kaasyifa dhurri ayyuba yauma asyuuraa,
Wayaa saani’a da’wati muusaa wahaaruuna yauma ‘aasyuuraa,
Wayaa khaaliqa ruuhi muhammadin shallallahu’alaihi wasallama yauma ‘aasyuuraa.
Ya ALLAH, Wahai Yang memberikan jalan keluar dari segala kesusahan,
Wahai Yang mengeluarkan Dzun Nuun pada hari Asyura,
Wahai Yang menghimpun semua keturunan Ya’qub pada hari Asyura,
Wahai Yang mengampuni dosa Daud pada hari Asyura,
Wahai Yang melenyapkan penyakit Ayub pada hari Asyura,
Wahai Yang mendengar seruan Musa dan Harun pada hari Asyura,
Wahai Yang menciptakan ruh Muhammad SAW pada hari Asyura.
Yaa rahmaanud dun-yaa wal akhirah,
Wa-athil’umrii fii thaa’atika wamahabbatika waridhaaka yaa arhamar raahimiin,
Wa-ahyinii hayaatan thayyibataw watawaffanii ‘alal islaami wal iimaani yaa arhamar raahimiin.
Wahai Yang Maha Pemurah di dunia dan di akhirat,
Panjangkanlah usiaku dalam taat kepada-Mu, mencintai-Mu dan mendapat ridha-Mu wahai Yang Maha Penyayang di antara Para Penyayang.
Hidupkanlah pula aku dalam kehidupan yang baik dan wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan Iman, wahai Yang Maha Penyayang di antara Para Penyayang.
Washallallahu ‘alaa sayyidinaa muhammadiw wa’alaa aalihii washahbihii wasallam, wal hamdu lillahi rabbil ‘aalamin.
Dan Semoga ALLAH melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, dan segala puji bagi Tuhan semesta alam.
Kala ku pasrahkan semua masalah yang hadapi pada ALLAH SWT, kugantungkan semuanya kepada Yaa Shomad, lalu kubaca Al-Qur’an dengan segenap rasa tercurah lalu ke terlelap tertidur….
Subhanallah, sinaran putih Yaa Nuur, kerasakan membungkus tubuhku…
Menyapu semua sesak di dada dengan kejernihan Yaa Muiz…
Melapangkan hati dengan Yaa Basith dan Wasii’ sehingga semua terasa ringan…
Melembutkan jiwa dengan Yaa Latiif – Mu Yaa Rabbii…
Subhana Malikul Quddus…
Lalu ku terbangun dari tidur lelapku….dan ku tersungkur menangis penuh syukur kehadirat-MU….
Ku Tahu hanya engkau yang tidak pernah meninggalkan aku.
Betapa Yaa Rahmaan & Rohiim – Mu selalu bersamaku.
Yaa Muhaimin-Mu selalu memeliharaku…
Yaa Waliyy – Mu selalu melindungi dan menjagaku…
Maka ku jelang hariku dengan tegak dan ringan tanpa beban.
Janji – Mu lah yang Haqq…
Yaa Raqqiib, yang Maha Penyimpan Rahasia, karena engkau akan membuat semua menjadi indah dan sempurna tepat pada waktunya….
Engkaulah yang Maha Berhitung yang mengatur segalanya diluar jangkauan kami hamba-Mu yang hina, wahai Yaa Hasiib.
Ya Allah Yaa Tuhan Ku…
Astagfirullahaladzim…
Ku Mohon Ampunilah dosa-dosa hamba-Mu ini,
Lindungilah aku, keluargaku, kerabatku, sahabatku, serta orang2 yang sayang kepadaku.
Jauhkan kami dari marabahaya, hal yang buruk dan yang tidak bermanfaat…
Yaa Wahab, Yaa Rozzaq, Yaa Ghoniyy, Yaa Mugni, karuniakan kami rizki dan kekayaan yang halal dan berkecukupan untuk hidup layak dan saling berbagi…
Perjumpaan dengan Mu adalah pasti…
Mohon persiapkan kami untuk memperbaiki diri sebelum perjumpaan dengan-Mu.
Salam rindu kami, salawat dan salam tercurah untuk kekasih mulia-Mu, junjungan kami, nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat.
Hasbunallah wani’mal wakiil..
Ni’mal maula wa ni’man nassiir
La qaula walaa quwata illa billahi alliyil adziim.
Amin Yaa Rabbalalamin.
Rabu, 28 Januari 2009
CINTA & PERKAWINAN
Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya? "
Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta"
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun. Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"
Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik). Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut.
Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting - ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya "
Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"
Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya? "
Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana.
Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja.
Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"
Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong.
Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini.
Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"
Gurunya pun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan"
Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan.
Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.
Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur.
Terimalah cinta apa adanya.
Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta.
Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya,
Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia2lah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.
Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan.
Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuat kita tertarik,
Itu bukan pilihan itu kesempatan.
Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan.. Itupun adalah kesempatan
Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.....
Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi Itu adalah pilihan
Bahkan ketika kita menyadari Bahwa masih banyak orang lain Yang lebih menarik,pandai, dan kaya Daripada pasangan kita dan tetap kita memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan ....
Perasaan cinta, simpatik, tertarik. Datang bagai kesempatan pada kita..
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan.
Berbicara tentang pasangan jiwa, Ada suatu kutipan dari film yang Mungkin
sangat tepat : Nasib membawa kita bersama.
Tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil .
Pasangan jiwa bisa benar-benar ada....
Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untuk kita Tetapi tetap berpulang pada kita untuk melakukan pilihan apakah kita ingin melakukan sesuatu untuk mendapatkannya atau tidak ......
Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, tetap mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita adalah pilihan yang harus kita lakukan.
Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai.
TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang Sempurna.
Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta"
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun. Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"
Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik). Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut.
Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting - ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya "
Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"
Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya? "
Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana.
Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja.
Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"
Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong.
Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini.
Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"
Gurunya pun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan"
Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan.
Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.
Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur.
Terimalah cinta apa adanya.
Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta.
Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya,
Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia2lah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.
Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan.
Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuat kita tertarik,
Itu bukan pilihan itu kesempatan.
Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan.. Itupun adalah kesempatan
Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.....
Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi Itu adalah pilihan
Bahkan ketika kita menyadari Bahwa masih banyak orang lain Yang lebih menarik,pandai, dan kaya Daripada pasangan kita dan tetap kita memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan ....
Perasaan cinta, simpatik, tertarik. Datang bagai kesempatan pada kita..
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan.
Berbicara tentang pasangan jiwa, Ada suatu kutipan dari film yang Mungkin
sangat tepat : Nasib membawa kita bersama.
Tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil .
Pasangan jiwa bisa benar-benar ada....
Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untuk kita Tetapi tetap berpulang pada kita untuk melakukan pilihan apakah kita ingin melakukan sesuatu untuk mendapatkannya atau tidak ......
Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, tetap mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita adalah pilihan yang harus kita lakukan.
Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai.
TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang Sempurna.
Langganan:
Postingan (Atom)