Subhanallah....
Itu kata yang terucap waktu membaca novel Laskar Pelangi pertama kali tahun lalu...
Sahabatku kasih kado buku ini...
Luarbiasa menyentuh...
Chan jadi inget terus dengan:
"Amar ma'ruf, nahi mungkar"
yang jadi semboyan di hati semua warga Muhammadiyah, sejak jaman KH.Ahmad Dahlan.
Trus berlanjut dengan membaca sekuelnya, yaitu Sang Pemimpi dan Edensor.
September ini film nya beredar...
Saat sempat pulang sebentar ke jakarta untuk family meeting due to Lebaran...
Chan nonton Laskar Pelangi the movie...
Adaptasi yang luarbiasa oleh mira lesmana & riri riza...
Jelas tergambar disana:
Persahabatan anak2 belitong miskin yang saling menyayangi serta perjuangan mereka untuk meraih pendidikan, nampak pula rasa cinta mereka kepada orang tua serta guru yang mendidik di SD Muhammadiyah, Gantong, Belitong Timur, Sumatera Selatan.
Profil yang luarbiasa:
Pak Harfan (Ikranegara) dengan wibawa, suritauladan, kesabaran, kasihsayangnya
Ibu Muslimah (Cut Mini) mendidik muridnya dengan seluruh jiwa raganya
Lintang, sebagai murid yang genius alami, cerdas luarbiasa, cerdas ilmu&cerdas emosi, akan tetapi nasib tidak berpihak padanya...
Nasib yang tidak bertemu dengan Bakat!!!
Mahar, seniman alami yang luarbiasa, cerdas budaya, penggambaran yang sesuai dengan novelnya, sehingga jadi tokoh yang paling Chan suka...
Terutama waktu menyanyikan "Bunga Seroja" untuk menghibur ikal,hehehe...
Ikal, tokoh sentral, pengejawantahan sosok Andrea Hirata, sang kreator, saat kecilnya.
Lucu, polos, sebenarnya, dia banyak dalam lindungan sahabatnya baik lintang maupun mahar, lingkaran perlindungan orangtua, serta gurunya. Seorang anak yang nyaman dengan mensyukuri anugerah Tuhan YME, mampu menerima lingkungannya, melontarkan mimpinya setinggi-tingginya, melampaui jangkauan serat pelangi di angkasa...
Sehingga dia bisa tumbuh dengan optimal..
Sahara, perempuan tangguh bagi saya, rukun iman & islam serta ihsan betul2 dipegangnya, sebagaimana yang ditanyakan malaikat jibril pada nabi Muhammad SAW.
Harun, difable child... penyelamat anak2 SD dengan kehadirannya sebagai murid ke 10.
Penuh senyum dan penyayang... Punya kucing belang tiga, melahirkan anak kucing kembar 3, pada tgl 3.... Bu Mus & Sahara paling sayang dengan nya.
Di SD ini, Harun mendapatkan pendidikan moral&bersosialisasi yang saya jamin 99,99% tidak akan bisa didapatkan disekolah reguler yang lain.
Borek (Samson) yang terobsesi dengan kemachoan, sepertinya akan jadi kandidat preman, seandainya dia tidak dibesarkan dalam pelukan "amar ma'ruf nahi mungkar".
Syahdan, kawan ikal berdagang di pasar... yang mungil&lucu, dan menurutku profil paling imut&manis dalam film ini...
Trappani, yang selalu necis&modis, rapi jali.... hampir tidak pernah ada kata terucap dalam filmnya... tapi dari wujud pembaca laskar pelangi pasti tahu itu trappani...
Akiong, yang dalam film jadi manis dan lucu, padahal dibuku harusnya perwujudan kepala kaleng, banyak senyum dengan mata segaris, khas saudara kita etnis tionghoa...
Seharusnya dia musuhan kronik eksaserbasi akut dengan sahara... hehehe
Kucai, last but not least.....
Sang ketua kelas abadi... Yang penggambaran di film sih sama badungnya dengan di novel, hanya saja tidak jereng!
Tapi kalo dia ketawa, seperti waktu ngeledek sepatu ikal pas baru masuk SD, atau nyela anak SD PN pas lomba cerdas cermat.... walah-walah ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar